Sabtu, 29 Oktober 2011

PENYU DI ENGGGANO TERANCAM


Liputan6.com, Bengkulu: Perburuan liar terhadap satwa dilindungi penyu masih marak di Desa Malakoni, Pulau Enggano, Bengkulu Utara. Masyarakat adat setempat masih menggunakan daging penyu sebagai menu wajib dalam acara adat.

"Masyarakat adat yang mendiami Pulau Enggano sudah lama menggunakan daging penyu sebagai menu khas dalam setiap upacara adat, termasuk upacara pernikahan," kata Ketua Tim Patroli Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu Resor Pulau Enggano, Rendra Regen Rais, Sabtu (29/10).

Hasil patroli tim BKSDA yang dilakukan belum lama ini menemukan perburuan dilakukan di sekitar pantai panjang Malakoni. Untuk acara adat perkawinan, perburuan dilakukan 10 hari sebelum pesta dilaksanakan, dengan jangka waktu tujuh hari untuk mencari penyu terutama jenis penyu hijau dan belimbing.

Namun, Regen lebih mengkhawatirkan penurunan populasi satwa itu dengan eksploitasi besar-besaran untuk objek perdagangan. "Kalau hanya untuk kepentingan adat dan pesta itu sudah dilakukan sejak dulu, tapi eksploitasi besar-besaran untuk diperdagangkan dengan cara diselundupkan menjadi ancaman terbesar," katanya.

Ia mengatakan hasil patroli BKSDA Resor Enggano masih menemukan kerapas satwa penyu yang biasanya ditinggalkan pemburu di pinggir pantai.(ANT/JUM)
SUMBER: http://berita.liputan6.com/read/360408/perburuan-penyu-marak-di-pulau-enggano

Tidak ada komentar:

Posting Komentar